pedidikanagama islam

                                          BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

NAMA                                             : ALI MAHMUDI

Nomor Induk Mahasiswa NIM      : 043285639

Kode Nama Matakuliah                 : MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

Kode / Nama UPBJJ                                    :50/Samarinda

Masa Ujian                                                    : SEMESTER: 2020/21.1

 

 

 

 

 

 

 

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA

No.

Soal

1.

Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
(i) Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
(ii) Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
b. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
d. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

2.

Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya.
Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan
penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat
ayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

3.

Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.
a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?
b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az
Zukhruf: 32
c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

 

 

 

 

 

 

SOAL

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al
Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

 

         a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!

                      Jawaban

 



 

 

 

Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya(niscaya mereka menyesal.

     I.               Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

  Jawaban

berdasarkan radaaksi ayat tersebut iman identik dengan asyaddu hubban  lillah,hub artinya kecintaan atau kerinduan. Ashadu hubban berarti sikap yang menunjukan  kecintaan atau kerinduaan luar biasa. Lillah artinya kepada atau terhadap Allah dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap atau attitude yaitu kondisi mental yang menunjukan  kecendrungan  atau keinginan luar biasa  terhadap Allah. Orang orang yang beriman kepada Allah berarti orang   yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan .atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.

 

 

II. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Jawab

 

Iman merupakan asas penentu dalam kehidupan manusia. Sebab itu adalah dalam perspektif ajaran islam manusia dikelompokkan berdasarkan keimanannya yaitu menjadi kelompok kafir dan muslim. Kesahihan dan ketajaman dalam memahami dan mencermati konsep tentang iman mempunyai relevansi dalam memahami dan mencermati serta mengimplementasikan nilai-nilai ilahiah dalam kehidupan manusia.

Iman yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah iman dalam pengertian istilah, yaitu kata yang mempunyai pengertian khusus. Untuk memahami dalam pengertian islam strateginya yaitiu mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur’an yang redaksionalnya terdapat kata iman. Atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu amina, yu’minu, amanan yang berarti percaya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

            Jawaban





 

 

Artinya : Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi ) neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.

 

C .Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?

    Jawaban

Pengartian Iman 

      Kebanyakan orang menyatakan bahwa kata iman berasal dari kata kerja amina-ya’manu-amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Akibatnya, orang yang percaya kepada Allah dan selainnya seperti yang ada dalam rukun iman, walaupun dalam sikap kesehariannya tidak mencerminkan ketaatan atau kepatuhan (taqwa) kepada yang telah dipercayainya, masih disebut orang yang beriman. Hal itu disebabkan karena adanya keyakinan mereka bahwa yang tahu tentang urusan hati manusia adalah Allah dan dengan membaca dua kalimah syahadat telah menjadi Islam.

D. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?

   Jawaban

 

Ø  Pengertian al-Baqarah 165

surat al-Baqarah 165 yaitu  dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.

Pengertian al-A’raf, ( 179 )

            surah al-A’raf, yaitu menjelaskan tata cara meng-Esa-kan Allah Swt dalam berdoa dan peribadatan lainnya dengan merendahkan diri kepada-Nya, karena hanya Allah Swt yang patut untuk disembah dan dipertuhankan yang kekuasaannya meliputi seluruh alam semesta dan memiliki Asmaul Husna dengan segala kesempurnaannya.

 

SOAL

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayatayat Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan Q.S. Qaaf (50) : 16.

A. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3) : 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia   menurut kedua ayat tersebut!

Jawaban

    Q.S. Ali-Imran 190

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,


    Q.S. Ali-Imran 191

Artinya : (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

B. Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191

Jawaban

1.      Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda kekuasaan Allah.

2.      Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini –termasuk dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantiang malam dan siang- hanya diketahui oleh ulul albab.

3.      Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan dua ciri ulul albab. Yakni berdzikir dan berpikir. Ulul albab selalu ingat kepada Allah dalam segala kondisi dan ulul albab juga mempergunakan akalnya untuk bertafakkur, memikirkan penciptaan alam semesta.

4.      Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat.

5.      Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah, mengakui kelemahan makhluk dan mengakui kekuasaan Allah,  serta memperbanyak doa kepada-Nya.

 

C.  Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50) : 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut ayat tersebut!

Jawaban

 

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,

 Hakikat  manusia adalah salah satu dari makhluk yang diciptakan Allah. Namun manusia memiliki kedudukan yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Untuk mengetahui bagaimana pandangan  islam terhadap hakikat manusia, tentu kita harus kembalikepada Al-qur'an. Berikut ini ayat-ayat Al-qur'an yang berkaitan dengan hakikat manusia.

 

Gambaran bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna, mungkin dapat dilihat dari kemampuannya untuK menentukan tujuan hidup. Tujuan hidup itu berdasarkan satu tata nilai yang memberikan corak padaseluruh kehidupan manusia yang terdiri darn proses mengetahui, mengalami, memikirkan, merasakan, dan membenuk sIkap tertentu yang akhirnya tersusun pada suatu pola perilaku yang dapat menghasilkan karya manusia baik yang bersifat fisik maupun bersifat non fisik. I inggi rendahnva deraiat kemampuan, sempit luasnya cakupan tergantung pada kapasitas otak (O sAl-Mu'min. (40): 35), melalui pusat susunan syarar (terletak pada sumsuS.tulang belakang) sehingga memungkinkan seluruh anggota badan berfungsi dalam rangka pencapaian cita-Cita. Cita-Cita tersebut sering kali diistilahkas dengan aklhlakul karimah atau perilaku yang baik.

Kesimpulan lain yang dapat ditarik dari uraian di atas, bahwa pola pikir pola perilaku serta hasilnya bersumber pada sistem nilai dan hukum Allah (baik tertulis maupun tidak), seperti Agama dan Al-Kauni yang membentukbudaya manusia semestinya yang disebut akhlakul karimah Proses pembentukan pola perilaku dan pelaksanaannya mencakup unsur pertanggungjawaban manusia kepada Allah, yang mengatur hubungan atautanggung jawab terhadap diri sendiri sebagai makhluk dan hamba Allah terhadap manusia lain atau masyarakat dan tanggung jawab terhadap alam semesta, semua ini termasuk ibadah dalam arti luas. Meskipun demikian karena pemahaman dan sikap terhadap agama sekarang ini tidak menyeluruh (dichotomis) sering kali dipisahkan dari ayatayat Tuhan yang khusus berbicara tentang ritual dan kemasyarakatan (perdagangan, pendidikan. tumbuh-tumbuhan dan lain-lain). Akibat pandangan yang bersifat dikhotomis ini akan melahirkan sikap ekstrem yaitu adanya agama di satu pihak dan bukan agama di lain pihak. Atau sering diperlambangkan sebagai akhirat di satu pihak, dunia di lain pihak. Pandangan semacam ini barangkali pengaruh paham materialisme yang bersifat protektis (sekulerisme). Sebaliknya, bahwa sikap utuh dalam memandang terhadap keseluruhan ayat Allah yang tertulis ataupun tidak tertulis merupakan suatu sikap dasar sebagai landasan untuk melaksanakan ibadah dalam arti luas, yaitu mencakup ritual dan muamalah.

badah dalam arti Iuas (muammalah) merupakan proses interaksi alam semesta dengan seluruh isinya. Sedangkan pemenuhan kewajiban dan interaksi dengan Tuhan Penciptanya disebut ibadah dalam arti khusus (ritual) yang berpedoman pada syari'ah. Itu sebabnya jika tadi dikatakan, bahwa manusia dengan segala aspek kehidupannya berkaitan dengan agama, maka agama itu adalah Islam. Dalam konteks inilah penjelasan Allah dalam surat Ali-Imran (3), ayat 19 di muka dapat kita pahami sebagai sebuah penegasan yang pasti tentang penciptaan Allah terhadap makhluk-Nya. Jadi; jangan mencari pedoman hidup yang lain selain Islam.

SOAL

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat .

 

A. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Jawab :

Penjelasan:

Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang digunakan masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya.

Pengertian terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata, konsep, maupun hal-hal tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi manusia.

  

 

 

 

B. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan QS. Az
Zukhruf:32

Jawab:

 Untuk mewujudkan keinginan tersebut manusia harus melakukan interaksi sosial dengan sesamanya. Dengan adanya pergaulan dan interaksi tersebut maka akan tercipta suatu pergaulan hidup. Hubungan sosial tersebut menumbuhkan kesadaran di antara individu-individu akan pentingnya keberadaan yang lain. Namun demikian, karena individu-individu di dalam hubungan sosial itu memiliki karakter masing-masing dan karenanya dimungkinkan terjadinya pertentangan dan kontlik, maka untuk menjaga ketertiban dan keajekan, diperlukan suatu aturan atau norma yang mengatur hubungan sosial tersebut.

Atas dasar uraian di atas, maka asal usul pembentukan masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan orang. lalu terbentuklah hubungan sosial yang melahirkan aturan atau norma. Ada tiga unsur pokok pembentuk masyarakat: individu-individu yang membangun kelompok,hubungan sosial dan aturan.

Tentu Saja  dalam perkembangannya, seiring dengan pertaimbahanan tingkat kebudayaan, dalam sebuah masyarakat terdapat Suatu sistem yang kompleks yang melibatkan perbagai macam unsur. Hubungan-hubungan s0sial sebagaimana diuraikan di atas memiliki setruktur dan dinamikanya sendiri.


C. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat madani!

Jawab :

 

Ø Masyarakat Madani

Sedangkan masyarakat madani meruyuk pada masyarakat madinah dibangun oleh Nabi Muhammad di Madinan. Madinah itu sendiri adal bahasa Arab yang memilkI pengertian yang sama dengan bahasa Ibrani. Ketika Nabi Musa mampu membebaskan masyarakatnya dari mental budak menjadi mental sebagai warga masyarakat yang merdeka dengan ciri taat pada hukum dalam bahasa Ibrani mereka itu disebut dengan medinat yang berarti masyarakat beradab karena taat kepada hukum dan aturan. Dalam perkembangannya perkataan lbrani medinat berarti negara.

Dalam bahasa Arab yang serumpun dengan bahasa lbrani, kata yang menunjuk negara adalah madinah dalam arti kota. Baik medinat maupun madinah sama mengacu pada semangat yang sama seperti pengertian negara kota pada masyarakat Yunani Kuno. Dalam pengembangan dan pelurusannyanegara kota itu hampir sama dengan pengertian negara kebangsaan yaitu suatu negara yang terbentuk demi kepentingan seluruh bangsa yang menjadwarganya, bukan untuk penguasa  atau raja.

Ketika Nabi mengubah kota Yatrsib menjadi Madinah pada waktu itu, maka Nabi sebenarnya mendeklarasikan terbentuknya suatu masyarakat yang bebas dari kezaliman tirani dan taat hanya kepada hukum dan aturan untuk kesejahteraan bersama.

Aturan dan hukum yang dimaksud itu tidak dibuat sewenang-wenang Olen penguasa akan tetapi berdasarkan perjanjian (mitasq), Kesepa (mu ‘ahadah), kontrak (akad) dan janji setia (bay at) yang mencerminkan kerelaan, bukan kepaksaan. Karena seper (bay ) yang seakar dengan Bay’at mensyaratkan adanya Saling Rela antara Penjual dan Pembeli

D. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

JAWAB

a. Keadilan

            Berbicara tentang keadilan secara horizontal berarti berbicara kesejahteraan umum. Menegakkan keadilan merupakan kemestian yang bersifat fitrah yang harus ditegakkan oleh setiap individu sebagai pengejawantahan dari perjanjian primordial di mana manusia mengakui Allah sebagai sebagai Tuhannya. Keadilan merupakan sunnatullah di mana Allah menciptakan alam semesta ini dengan prinsip keadilan dan keseimbangan Dalam al-Quran keadilan itu disebut sebagai hukum keseimbangan yang menjadi hukum jagat raya. Keadilan juga merupakan sikap yang paling dekat dengan takwa.

b. Supremasi Hukum

 

Keadilan seperti disebutkan di atas harus dipraktikkan dalam semua aspek kebidupan. Di mulai dari menegakkan hukum. Menegakkan hukum.

 

C. Egalitarianisme

Egalitarianisme Artinya adalah Persamaan, tidak mengenal sistem dinasti geolois . artinya bahwa masyarakat madani tidak melihat keutamaan atas dasar keturunan ras, etnis, dan lain lain melainkan Prestasi Bukan prestise tetapi perstasi.

Oleh Karena prinsip Egalitarianisme inilah Maka AKAN terwujud keterbukaan di mana seluruh anggota masyarakat berpatisipasi untuk menentukan pemimpinya dan dalam menentukan kebijakan-kebijakan publik.

D. Pluralisme

Pluralisme adalah sikap di mana kemanjemukan merupakan sesuatu yang harus di terima sebagai- bagai dari realitas obyektif . Pluralisme yang di maksud tidak sebatas mengakui bahwa masyarakat itu plural melainkan juga harus di sertai dengan sikap yang tulus bahwa keberagaman merupakan bagian dari karunia allah dan rahmat-Nya akan memperkaya budaya melalui interaksi dinamis dengan pertkaran budaya yang beraneka ragam itu.

E. Pengawasan Sosial.

             Yang disebut dengan amal saleh pada dasarnya adalah sesuatu kegiatan demi kebaikan bersama .  prinsip- prinsip diatas sebagai dasar pembentukan masyarakat madani merupaka suatu usaha dan landasan bagi terwujudnya kebaikan bersama.

 

 

 




 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

kisah perjalanan ke gunung sumbing